Gondongan


Pengertian Gondongan

Gondongan adalah penyakit yang menyebabkan kelenjar parotid (kelenjar yang memproduksi air liur) mengalami pembengkakan oleh karena infeksi virus. Kelenjar ini terletak tepat di bawah telinga di samping wajah. Karena itu orang yang mengalami gondongan, bagian sisi wajahnya akan terlihat membesar.

Penyakit gondongan merupakan penyakit menular dan umumnya diderita oleh anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu virus dari keluarga paramyxovirus yang penyebarannya mirip dengan virus flu, misalnya apabila kita turut menghirup udara yang terkontaminasi virus gondongan saat berada di dekat penderita gondongan yang bersin atau batuk.

Penyebaran virus gondongan juga bisa terjadi secara tidak langsung atau melalui media perantara, misalnya kita memakai gelas atau handuk yang juga dipakai oleh penderita gondongan. Contoh lainnya adalah apabila penderita gondongan menyentuh mulut atau hidungnya, lalu tangan mereka yang telah terkontaminasi virus memegang gagang pintu, maka kita pun berpeluang tertular apabila turut memegang gagang pintu tersebut.

Virus gondongan akan masuk ke saluran pernapasan dan selanjutnya menuju kelenjar parotid untuk berkembang biak dan berinkubasi selama empat belas hingga dua puluh lima hari.

Gejala gondongan

Setelah virus gondongan berinkubasi, maka gejala akan muncul. Selain pembengkakan kelenjar parotid yang menyebabkan sisi wajah penderita tampak membesar, gondongan juga bisa menyebabkan gejala-gejala lainnya, seperti:

  • Nyeri sendi
  • Demam tinggi
  • Mulut kering
  • Nyeri perut
  • Hilang nafsu makan
  • Lelah
  • Sakit kepala

Gejala-gejala tersebut sering kali terasa sebelum pembengkakan kelenjar parotid terjadi dan ketika sudah terjadi pembengkakan, biasanya penderita akan kesulitan menelan dan merasakan nyeri pada sisi wajah.

Diagnosis gondongan
Meskipun penyakit gondongan bukan tergolong penyakit serius, dianjurkan untuk menemui dokter jika Anda atau anak Anda merasakan gejala-gejalanya. Dokter perlu memastikan bahwa Anda memang sakit gondongan karena ada beberapa penyakit lain yang lebih serius (misalnya radang amandel dan demam kelenjar) yang gejalanya mirip dengan gondongan.
Diagnosis biasanya didapat dokter setelah mengecek suhu tubuh pasien, melihat dan menyentuh pembengkakan pada sisi wajah, dan setelah melakukan pemeriksaan mulut untuk melihat kondisi amandel.

Pengobatan gondongan

Hingga saat ini belum ada obat yang dapat mengatasi gondongan. Kesembuhan didapat setelah sistem kekebalan tubuh kita sendiri berhasil melawan infeksi. Sementara sistem kekebalan tubuh melakukan pemulihan, kita juga perlu melakukan langkah-langkah perawatan untuk meringankan gejala.
Kompres bagian yang bengkak dan terasa sakit dengan air hangat. Selain itu, dianjurkan untuk cukup istirahat dan banyak minum air putih. Jangan mengonsumsi minuman yang dapat mengiritasi kelenjar parotid, seperti jus buah, dan konsumsi makanan lunak agar terhindar dari rasa sakit akibat mengunyah.

Minumlah obat pereda rasa sakit (misalnya parasetamol atau ibuprofen) yang telah diresepkan oleh dokter sesuai dosis yang dianjurkan. Penyakit gondongan biasa sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Apabila setelah jangka waktu tersebut gejala gondongan tidak memperlihatkan tanda-tanda membaik atau bahkan tiba-tiba memburuk, segera temui dokter kembali.

Komplikasi gondongan

Selain menjangkiti kelenjar parotid, virus gondongan juga bisa mengontaminasi cairan yang melindungi tulang belakang dan otak (cairan serebrospinal), dan selanjutnya dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya, seperti menyerang pankreas, otak, indung telur, atau testis.

Jika penyebaran ke bagian-bagian tersebut sudah terjadi, maka bisa mengakibatkan komplikasi, antara lain:

  • Pembengkakan testis. Pembengkakan testis biasanya dimulai pada hari ke empat sampai delapan hari setelah pembengkakan kelenjar parotis pada pasien yang telah mencapai usia pubertas. Jika Anda mengalami kondisi ini, kompres testis Anda dengan air hangat atau minum obat pereda rasa sakit. Ibuprofen atau parasetamol bisa dikonsumsi untuk meredakan sakit. Selain itu, gunakan celana dalam yang nyaman. Setelah sembuh, pembengkakan testis sangat jarang sekali menyebabkan penurunan volume sperma, penyusutan testis, atau bahkan kemandulan.
  • Pembengkakan indung telur. Sama seperti pembengkakan testis, kasus pembengkakan indung telur juga hanya berpotensi terjadi pada perempuan yang menderita gondongan setelah masa pubertas. Kondisi ini tidak tergolong serius dan akan sembuh dengan sendirinya setelah sistem kekebalan tubuh berhasil mengatasi gondongan. Gejala yang biasanya muncul adalah mual, demam, dan nyeri di perut bagian bawah.
  • Pankreatitis akut. Pada kasus pankreatitis akut yang berkaitan dengan gondongan, gejala yang muncul biasanya ringan. Selain nyeri di bagian tengah perut yang terasa secara tiba-tiba, penderita komplikasi ini juga berpotensi mengalami diare, demam, mual, dan hilang nafsu makan. Meskipun tergolong ringan, dokter bisa menganjurkan penderita untuk dirawat di rumah sakit hingga kondisi organ pankreas pulih.
  • Meningitis virus. Meningitis pada jenis ini berbeda dengan meningitis mematikan yang disebabkan oleh bakteri. Jenis meningitis ini hanya menyebabkan gejala-gejala ringan, seperti sakit flu dan biasanya dapat sembuh dalam waktu dua minggu. Selain gejala seperti flu, gejala lainnya adalah sakit kepala, leher terasa kaku, dan meningkatnya sensitivitas mata terhadap cahaya.


Pencegahan gondongan
Penyakit gondong bisa dicegah sedini mungkin dengan memberikan imunisasi MMR pada anak Anda. Pemberian vaksin dilakukan saat anak berusia usia 12-18 bulan dan harus diulang sekali lagi ketika dia berusia 6 tahun.

Sedangkan apabila kita terlanjur tidak mendapatkan vaksin saat kecil, maka kita bisa melakukan langkah pencegahan dengan cara selalu menjaga kebersihan tangan, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan orang lain, dan memakai masker.

Apabila Anda atau anak Anda terlanjur terdiagnosis sakit gondongan, maka jangan beraktivitas dulu di luar rumah untuk sementara waktu sampai sembuh. Penyakit ini mudah sekali menular ke orang lain, terutama beberapa hari sebelum kelenjar parotid membengkak hingga beberapa hari setelahnya.

Jika penderita hendak bersin atau batuk, hendaknya gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung, lalu buang tisu tersebut, setelah itu cuci tangan sampai bersih. Dengan mencuci tangan, maka virus tidak akan menempel pada media-media lain yang berpotensi tersentuh oleh orang lain yang masih sehat.

Sumber: alodokter.com
Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar