Kanker laring adalah tumor yang tumbuh pada jaringan kotak suara (laring). Laring merupakan bagian dari tenggorokan yang memiliki fungsi penting dalam membantu proses bernapas dan bicara kita. Bagian tubuh ini juga akan melindungi paru-paru dari masuknya makanan pada saat menelan.
Kondisi medis ini dapat dialami oleh siapa saja, namun pria memiliki risiko 4 kali lebih tinggi untuk mengalaminya dibandingkan dengan wanita. Kanker laring juga umumnya menyerang lansia, terutama mereka yang berusia 60 tahun atau lebih.

Gejala-gejala Kanker Laring

Sebagian besar kanker laring tumbuh dan berkembang pada sel-sel skuamosa yang membentuk dinding bagian dalam laring. Gejala kanker ini juga bisa bervariasi, berdasarkan ukuran dan lokasinya. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:
  • Perubahan suara, misalnya menjadi serak.
  • Benjolan atau pembengkakan di leher.
  • Sakit tenggorokan.
  • Batuk yang tidak kunjung sembuh.
  • Terasa ada yang mengganjal di tenggorokan.
  • Napas tidak sedap.
  • Sulit atau sakit saat menelan.
  • Rasa sakit pada telinga.
  • Kelelahan.
  • Mengi.
Periksakanlah kondisi kesehatan Anda ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. Pemeriksaan sedini mungkin akan meningkatkan kemungkinan sembuh Anda.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Laring

Penyebab di balik semua kanker adalah munculnya pertumbuhan sel-sel yang abnormal. Pemicu pertumbuhan tersebut belum diketahui secara pasti.
Meski demikian, ada sejumlah faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kanker laring. Beberapa faktor risikonya adalah sebagai berikut:
  • Merokok. Ini merupakan faktor risiko utama pada kanker laring maupun berbagai penyakit lain.
  • Sering mengonsumsi minuman keras secara berlebihan.
  • Pernah atau memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker pada bagian kepala atau leher.
  • Mengalami paparan senyawa kimia tertentu untuk jangka panjang, misalnya debu asbes.

Diagnosis dan Stadium Kanker Laring

Gejala-gejala kanker laring cenderung mirip dengan beragam penyakit lain. Karena itu, penyakit ini termasuk sulit terdeteksi.
Pada tahap awal diagnosis, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dialami dan riwayat medis Anda serta keluarga. Kondisi fisik diluar-dalam leher dan sekitarnya juga akan diperiksa.
Apabila ada dugaan bahwa Anda mengidap kanker laring, dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan diagnosis. Proses pemeriksaan tersebut meliputi:
  • Laringoskopi atau endoskopi.
  • Biopsi atau pengambilan sampel jaringan.
  • CT, MRI, dan PET-CT scan.
  • USG.
Proses-proses pemeriksaan di atas juga akan membantu dokter untuk menentukan stadium dan tingkat perkembangan kanker yang diidap oleh pasien. Sama seperti kanker pada umumnya, stadium kanker laring juga ditentukan berdasarkan ukuran tumor, nodus limfa yang terserang, serta tahap penyebarannya.
Tumor berukuran kecil dan belum menyebar ke nodus limfa maupun bagian tubuh lain merupakan kanker dengan stadium terendah dan memiliki potensi terbesar untuk disembuhkan. Bahaya kanker akan meningkat seiring dengan perkembangan serta penyebarannya.
Kecepatan perkembangan tumor juga akan menjadi pertimbangan dalam menentukan stadium kanker. Perkembangan yang cepat akan meningkatkan penyebaran kanker yang diidap oleh pasien.

Langkah Pengobatan Kanker Laring

Jika Anda didiagnosis positif mengidap kanker laring, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani pengobatan secepatnya. Penanganan sedini mungkin akan meningkatkan kemungkinan pasien untuk pulih.
Penanganan kanker laring umumnya meliputi kemoterapi, radioterapi, serta operasi. Langkah penanganan yang sesuai untuk pasien akan ditentukan oleh dokter berdasarkan ukuran tumor dan tingkat penyebarannya.
Kanker stadium awal terkadang cukup ditangani dengan radioterapi atau operasi kecil. Sedangkan kanker stadium lanjut atau tumor berukuran cukup besar biasanya membutuhkan kombinasi operasi yang lebih besar, kemoterapi, dan radioterapi.
Secara umum, operasi yang mungkin dianjurkan dalam menangani kanker laring meliputi pengangkatan tumor saat endoskopi dan laringektomi.
Pengangkatan tumor pada prosedur endoskopi biasanya dianjurkan untuk tumor berukuran kecil dengan stadium awal. Sementara laringektomi disarankan untuk menangani kanker pada stadium yang lebih lanjut.
Laringektomi adalah operasi pengangkatan laring. Prosedur ini terbagi dalam 2 jenis, yaitu:
  • Laringektomi parsial. Pada operasi ini, hanya sebagian pita suara pasien yang akan diangkat sehingga kemampuan berbicara pasien masih dapat diselamatkan. Tetapi suara pasien akan berubah menjadi serak atau lirih.
  • Laringektomi total. Operasi ini akan mengangkat seluruh kotak suara serta nodus limfa di sekitarnya. Karena itu, kemampuan bicara pasien pun akan hilang. Laringektomi total juga akan menyisakan lubang permanen (stoma) pada leher pasien untuk membantu pernapasan. Kebersihan stoma harus senantiasa dijaga agar terbebas dari kuman.
Bagi pasien yang menjalani laringektomi total, terdapat beberapa langkah yang memungkinkan pasien untuk kembali mendapatkan kemampuan bicara. Salah satunya dengan memasang alat bantu berupa katup artifisial pada leher pasien. Ahli terapi wicara akan membimbing pasien untuk membiasakan diri dalam penggunaannya.

Pencegahan Kanker Laring

Sama seperti semua kanker, kanker laring juga tidak bisa dicegah sepenuhnya. Yang bisa kita lakukan adalah menekan potensi dari faktor-faktor risikonya.
Langkah utama untuk menghindari kanker laring adalah dengan berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Batas konsumsi minuman beralkohol sesuai yang dianjurkan, dalam sehari adalah 2 hingga 2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen untuk pria, dan maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen untuk wanita.
Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang juga dipercaya dapat membantu pencegahan kanker laring serta berbagai penyakit lainnya.
Sumber: alodokter.com